Pengertian Seni Rupa

seni rupa

Seni rupa adalah bentuk seni yang mendahului nilai estetika dan keindahan di atas nilai fungsionalnya. Lebih dari sekadar praktik artistik, seni rupa merangkum dimensi keindahan yang mewakili pengekspresian kreatif manusia. Lukisan, seni grafis, dan patung termasuk dalam ranah ini, menciptakan karya yang mengundang refleksi dan interpretasi.

Istilah “seni rupa” mengacu pada suatu bentuk seni yang dipraktekkan terutama karena nilai estetika dan keindahannya (“seni untuk seni”) daripada nilai fungsionalnya. Seni rupa berakar pada karya berbasis gambar dan desain seperti: lukisan, seni grafis, dan patung. Hal ini sering dikontraskan dengan ” seni terapan ” dan “kerajinan tangan” yang keduanya secara tradisional dipandang sebagai aktivitas utilitarian. Kegiatan berbasis non-desain lainnya yang dianggap sebagai seni rupa, termasuk fotografi dan arsitektur, meskipun arsitektur dan fotografi paling baik dipahami sebagai seni terapan.

Sejarah Seni Rupa

Sejarah seni rupa adalah kisah panjang tentang evolusi kreativitas manusia dari masa prasejarah hingga masa modern. Pada era seni prasejarah Acheulian, jejak pertama seni rupa ditemukan dalam karya-karya monumental seperti Venus Berekhat Ram, sebuah patung basaltik yang berasal dari rentang waktu 230.000-700.000 SM, dan Venus Tan-Tan, sebuah patung kuarsit yang diperkirakan berasal dari 200.000-500.000 SM. Selain itu, lukisan gua dari situs seperti Gua Chauvet (sekitar 30.000 SM), Lascaux, Altamira, Pech-Merle, dan Cosquer memberikan gambaran luar biasa tentang kekayaan seni prasejarah.

Masa peradaban Mediterania kuno, termasuk periode budaya Yunani, Romawi, Bizantium, serta periode seni seperti Carolingian, Ottonian, Romawi, dan Gotik abad pertengahan, menunjukkan bahwa seniman halus dianggap sebagai pekerja terampil semata, seperti dekorator atau pemahat interior yang mahir. Namun, semuanya berubah pada masa Renaisans ketika profesi “seniman” diangkat ke taraf yang lebih tinggi, menandakan pentingnya unsur “desain” atau “disegno”.

Pada abad ke-16, perkembangan Akademi Seni Rupa menjadi landasan penting bagi pendidikan seni di Eropa. Akademi seperti Akademi Seni Desain di Florence (Accademia dell’Arte del Disegno) dan Akademi Seni Rupa Roma (Accademia di San Luca) menjadi pusat pelatihan bagi mereka yang ingin mengejar karier sebagai seniman. Mereka mengajarkan jenis seni yang sangat tradisional yang didasarkan pada prinsip-prinsip seni Renaisans, membahas materi pelajaran, bentuk, pesan, komposisi, serta aspek warna, dan lainnya. Selain itu, Akademi juga menetapkan Hirarki Genre yang ketat, mengurutkan genre lukisan berdasarkan urutan kepentingannya, dengan lukisan sejarah menduduki peringkat tertinggi, diikuti oleh potret, lukisan genre, pemandangan, dan lukisan alam benda.

Akademi Seni Rupa mempertahankan dominasi seni rupa tradisional hingga abad ke-20, ketika gerakan seperti Kubisme, Dadaisme, dan Surealisme menghapus batasan-batasan yang ada. Perubahan ini membawa revolusi dalam dunia seni, menggoyahkan aturan-aturan yang telah ada sebelumnya, dan membuka jalan bagi eksperimen dan inovasi yang lebih luas.

Apa saja yang termasuk dalam Seni Rupa?

Definisi seni rupa wajib berubah seiring berjalannya waktu, namun sebagian besar mencakup kegiatan berikut:

Gambar

  • arang
  • kapur
  • pastel
  • pensil
  • pena dan tinta
  • ilustrasi buku
  • karikatur

Lukisan

  • lukisan encaustic
  • lukisan tempera
  • tinta dan cucian
  • lukisan cat minyak
  • lukisan cat air
  • kuas
  • akrilik

Patung

  • perunggu
  • batu
  • ukiran kayu

Seni grafis

  • ukiran kayu
  • sketsa
  • litografi
  • sablon

Artikel terkait ini akan memperkaya perspektif terhadap topik ini, sehingga sebaiknya segera baca untuk informasi lebih lanjut: Perjalanan Visual Seni Rupa Kreatif yang Menakjubkan

Seni Rupa Modern/Kontemporer

Bidang seni rupa terus berkembang, mencakup kegiatan-kegiatan baru yang muncul berkat evolusi teknologi dan eksplorasi kreatif. Pengenalan lukisan akrilik, teknik sablon sutra, cetakan giclee, hingga penciptaan karya seni media campuran yang menggunakan teknik kolase, decollage, photomontage, atau “found-art” adalah contoh dari eksplorasi kreatif ini. Perlu dicatat bahwa meskipun terkadang arsitektur dan fotografi dianggap sebagai seni rupa, keduanya lebih sering diidentifikasi sebagai seni terapan.

Namun, dengan berkembangnya berbagai bentuk seni baru dan teknologi yang terus berubah, menetapkan definisi yang kaku untuk seni rupa menjadi semakin sulit. Konsep seni rupa berkembang seiring berjalannya waktu, mencerminkan kemajuan budaya dan pemikiran manusia.

Seniman kontemporer telah memperluas batas-batas seni rupa. Seni patung plastik sekarang menggunakan berbagai bahan baru, serta bentuk baru (kumpulan, seni tanah, dll). Seni grafis telah memanfaatkan proses pencetakan komersial baru, seperti pencetakan silkscreen dan cetakan giclee. Tidak lama lagi instalasi akan dianggap sebagai seni rupa.

Dalam perbandingan dengan “seni terapan” dan “kerajinan tangan” yang terutama diarahkan pada tujuan utilitarian, seni rupa berpusat pada penciptaan yang menginspirasi, merangsang imajinasi, dan menggugah perasaan. Namun, batasan definisi seni rupa semakin kabur seiring berkembangnya teknologi dan penemuan artistik baru.

Eksplorasi terus-menerus dalam seni rupa memperkaya wawasan akan makna dan nilai artistik yang lebih luas. Kesulitan dalam memberikan definisi pasti untuk seni rupa menegaskan bahwa ini adalah arena kreatif yang terus berkembang, menawarkan ruang bagi eksperimen, perubahan, dan beragam interpretasi.

Anda telah membaca artikel singkat tentang "Pengertian Seni Rupa" yang telah dipublikasikan oleh Kanal Kreatif. Semoga bermanfaat serta menambah wawasan dan pengetahuan. Terima kasih.

You May Also Like

About the Author: Kanal Kreatif

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *